Cara Jualan Online Sampai Sukses! [Panduan Lengkap 2024]

Cara Jualan Online Sampai Sukses! [Panduan Lengkap 2024]

Saat ini, menghasilkan cuan dengan cara jualan online memang bisa sangat menguntungkan. Apalagi sekarang ada banyak sekali marketplace dan platform yang tersedia. Tapi untuk masuk ke industri yang sedang berkembang ini, Anda harus tahu dulu tips dan triknya.

Ada beberapa langkah jualan online yang harus Anda perhatikan. Mulai dari memilih produk atau layanan yang tepat, hingga membuat strategi marketing yang efektif. Misalnya, Anda bisa membuat website toko online sendiri, atau memanfaatkan marketplace eCommerce.

Untuk membantu Anda, kami sudah menyiapkan panduan ini yang akan menjelaskan berbagai langkah dan tool yang bisa digunakan untuk memulai cara berjualan online sampai sukses. Kami juga menjelaskan keunggulan dan kelemahan cara ini yang bisa Anda pertimbangkan.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak langkah-langkah berjualan online paling menguntungkan di bawah ini! Selamat mencoba dan semoga sukses!

1. Tentukan Produk atau Layanan yang akan Dijual

Cara jualan online yang pertama tentu saja adalah mencari tahu produk apa yang sekiranya laris dijual. Ada sekitar 12-24 juta toko online saat ini, dan persaingan pun pastinya kian tinggi. Jadi, penting sekali untuk menemukan produk yang sekiranya menarik bagi calon pembeli.

Oleh karena itu, Anda perlu meluangkan waktu untuk riset pasar. Ada banyak kemungkinan layanan atau barang yang laku dijual online, tapi tidak semuanya bisa menciptakan bisnis yang menguntungkan.

Nah, untuk memulai cara jualan online, simak empat kriteria produk berikut ini yang tentunya akan mendatangkan cuan.

Produk yang Mampu Mengatasi Masalah

Menjual jasa atau barang yang terbukti bermanfaat bisa memiliki peluang sukses yang lebih tinggi. Riset menunjukkan bahwa 85% konsumen berharap suatu brand bisa mengatasi masalah mereka, dan 80% konsumen ingin agar brand yang digunakan bisa menyelesaikan masalah di masyarakat.

Untuk menemukan produk atau layanan seperti ini, mulailah dengan memikirkan masalah yang sekiranya juga dirasakan oleh orang lain. Kemudian, analisis bagaimana Anda bisa mengatasi masalah tersebut dan mulai jual solusinya sebagai bisnis Anda.

Contohnya adalah produk-produk set kado yang banyak tersedia di marketplace, yang mampu mengatasi masalah pelanggan dalam hal memberi hadiah. Tidak jarang banyak orang yang kebingungan saat akan memberi kado, dan produk seperti ini adalah solusinya.

Barang yang Terkait dengan Hobi

Memanfaatkan hobi dan keinginan banyak orang adalah cara berjualan online lainnya yang terbukti sangat ampuh. Misalnya saja, department store yang berfokus pada barang mainan, hobi, dan barang DIY diperkirakan meraup pendapatan hingga $93.304 juta di AS saja.

Konsumen melihat industri ini sebagai investasi yang akan membawa kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sebagai contoh, ada Kyou.id yang menjual action figure dari sejumlah anime terkenal asal Jepang, yang sudah jelas ada banyak sekali penggemarnya di Indonesia. Makin banyak penggemar suatu hobi, makin tinggi peluang Anda dalam langkah berjualan online.

Produk yang Sedang Populer

Menjual produk yang sedang tren juga merupakan salah satu trik jitu kalau Anda ingin memulai cara jualan online yang sukses. Tapi Anda harus mampu memahami tren dengan cepat, karena yang namanya tren pasti akan sering berubah.

Untuk mengikuti tren terbaru, gunakan tool analisis online seperti Google Trends atau Trend Hunter. Tool ini bisa membantu menunjukkan berapa lama tren tertentu akan berlangsung. Selain keduanya, Anda juga bisa mengecek produk terlaris di marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Misalnya saat ini tren untuk mulai hidup sehat dengan makan makanan rendah gula atau kalori sedang banyak diikuti. Anda bisa mengambil contoh dari Body Factory Bali, yang menjual makanan sehat lengkap dengan informasi gizi yang terkandung.

Produk Niche

Produk niche cenderung memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi karena menargetkan audiens spesifik. Selain itu, produk ini menjamin tingkat konversi dan engagement yang lebih tinggi asalkan strategi pemasarannya tepat.

Banyak perusahaan memilih produk khusus (niche) untuk dijual online tapi gagal beresonansi dengan target pasarnya. Untuk menghindari hal seperti ini, fokuskan sejumlah waktu untuk mengenal calon pelanggan ideal Anda saat membuat kampanye pemasaran.

Anda bisa mengambil contoh dari Machine56 yang menjual apparel bergaya street wear. Brand asal Bandung ini memiliki gaya uniknya sendiri, yang berhasil membawanya ke kancah internasional.

2. Buat Strategi Model dan Rencana Bisnis

Setelah memutuskan barang atau jasa apa yang akan dijual secara online, pikirkan rencana masa depan Anda. Pertama, pilih model bisnis yang sesuai dengan target pasar Anda lalu buat rencana bisnis untuk merumuskan strategi yang tepat dalam menjual barang atau layanan Anda.

Model Bisnis eCommerce

Model bisnis adalah rencana untuk membuat bisnis Anda mencapai keuntungan. Ada beberapa model bisnis platform eCommerce, dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jadi pilihlah yang paling cocok untuk produk jualan dan audiens target Anda.

Untuk membantu menentukan opsi yang paling cocok untuk bisnis online Anda, coba tanyakan poin-poin berikut pada diri Anda dan catat jawabannya:

  • Apakah Anda menjual satu jenis produk atau berbagai jenis produk?
  • Siapa target pasar Anda?
  • Manfaat apa yang Anda hadirkan ke dalam industri?

Bisnis ke Bisnis/Business to Business (B2B)

Model B2B adalah saat suatu bisnis memasarkan produk atau layanan ke perusahaan lain.

Kelebihan:

  • Nilai pemesanan yang tinggi.
  • Bisa memiliki hubungan jangka panjang dengan perusahaan atau bisnis lain.
  • Biaya pemasaran yang rendah.

Kekurangan:

  • Siklus penjualan yang rumit, mulai dari penyiapan hingga pengiriman.
  • Pasar dan pembeli terbatas.
  • Waktu yang lama untuk mendapatkan klien baru.

Contoh bisnis yang menggunakan model ini adalah Poly, perusahaan alat-alat meeting dan conference yang menyediakan sistem sharing untuk pelanggan dari pihak perkantoran.

Bisnis ke Konsumen/Business to Consumer (B2C)

B2C adalah model bisnis yang paling umum, di mana bisnis menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen.

Kelebihan:

  • Kuantitas penjualan yang besar.
  • Peluang tinggi untuk membuat program marketing yang lebih menguntungkan.
  • Lebih banyak pilihan produk atau layanan yang dijual secara online.

Kekurangan:

  • Sulit untuk mendapatkan penjualan bernilai tinggi.
  • Tingginya persaingan di eCommerce.
  • Biaya yang besar untuk memasarkan produk atau layanan.

Tak perlu jauh-jauh mencari contoh untuk model bisnis ini, ada Spotify yang menggunakan model B2C dengan pendapatan tahunan hingga miliaran dolar AS.

Konsumen ke Bisnis/Consumer to Business (C2B)

C2B biasanya berlaku untuk platform jualan online tempat konsumen memperjualbelikan produk atau layanan mereka ke perusahaan.

Kelebihan:

  • Pekerjaan bisa disesuaikan dengan klien.
  • Lebih potensial untuk pekerjaan jangka panjang.
  • Fleksibel dalam menentukan produk atau layanan apa yang akan dijual.

Kekurangan:

  • Program pemasaran pelanggan akan lebih sulit dikendalikan.
  • Persaingan yang lebih tinggi, baik dengan perorangan maupun perusahaan.

Contoh model bisnis ini juga mencakup beberapa website freelance, seperti UpWork.

Konsumen ke Konsumen/Consumer to Consumer (C2C)

C2C melibatkan konsumen yang menjual/membeli barang dan jasa ke konsumen lain dengan mendaftarkannya di marketplace online.

Kelebihan:

  • Biaya rendah dan kemungkinan untung tinggi.
  • Bisa berkomunikasi secara langsung dengan konsumen.

Kekurangan:

  • Sulit mendapatkan kredibilitas untuk menjual barang atau jasa.
  • Sulit untuk mengelola quality control.

Kalau Anda tahu Airbnb, mereka adalah salah satu contoh bisnis yang menghubungkan pelanggan dengan pelanggan lainnya. Satu pihak menjadi host, lalu pihak lainnya nanti menyewa properti host tersebut.

Rencana Bisnis eCommerce

Setelah menentukan model bisnis, langkah selanjutnya adalah merencanakan cara untuk berjualan secara online. Dengan menulis rencana bisnis, Anda bisa membuat alur untuk aspek penting dalam bisnis, seperti pemasaran, keuangan, dan operasional.

Saat menggambarkan rencananya, pikirkan di mana dan bagaimana Anda akan mencari dan menjual produk secara online.

Langsung ke Konsumen/Direct to Consumers (D2C)

Rencana bisnis D2C berarti perusahaan memasuki pasar tanpa mitra. Ini adalah strategi yang populer di kalangan produsen dan vendor barang kemasan untuk konsumen (CPG) sehingga tidak ada perantara di antara mereka dan konsumen.

Kelebihan:

  • Fleksibilitas dan margin keuntungan yang tinggi.
  • Bisa mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen.
  • Mampu mengontrol proses manufaktur, branding, pemasaran, dan penjualan.

Kekurangan:

  • Harus ada tanggung jawab yang tinggi dalam setiap langkah bisnis.
  • Harus bisa mengoordinasi berbagai bidang usaha.

Grosir/Wholesaling

Dengan rencana bisnis grosir, Anda bisa menjual barang dalam jumlah besar dengan harga lebih murah. Oleh karena itu, semakin banyak kuantitas pembelian, semakin rendah juga biaya per unitnya.

Rencana bisnis ini biasanya cukup berhasil untuk model bisnis B2B, dan terkadang juga sesuai untuk model bisnis B2C. Misalnya, toko online yang menjual kaos dalam jumlah besar bisa menjual produknya baik ke bisnis lain maupun perorangan.

Kelebihan:

  • Bisa memiliki hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
  • Bisa menetapkan pesanan minimum, sehingga bisa lebih mengontrol estimasi penjualan dan pendapatan.

Kekurangan:

  • Membutuhkan investasi dan modal tinggi.
  • Rendahnya potensi branding.

White Label dan Private Label

Rencana bisnis populer selanjutnya adalah white label dan private label. Meski namanya terdengar serupa, sebenarnya keduanya berbeda dari segi proses produksi dan branding.

White label adalah rencana bisnis dengan cara membeli produk dari suatu produsen lalu Anda memberikan brand Anda sendiri untuk menjualnya. Jadi, Anda tidak sepenuhnya terlibat dalam produksi dan hanya bertanggung jawab dalam komunikasi dengan konsumen.

Kelebihan:

  • Bisa mengontrol proses branding, pemasaran, dan distribusi.
  • Biaya produksi yang rendah.

Kekurangan:

  • Kurangnya kepemilikan atas produk.
  • Kurang unik karena toko atau perusahaan lain bisa menjual produk yang sama dengan merek mereka.

Sementara itu, private label adalah rencana bisnis di mana Anda memiliki satu retailer yang bisa membuatkan produk untuk Anda. Dengan begitu Anda bisa memiliki merek dan produk sendiri, walaupun masih membutuhkan keterlibatan dari pemasok.

Kelebihan:

  • Adanya hak kepemilikan atas produk.
  • Kesadaran dan legitimasi merek yang tinggi.

Kekurangan:

  • Biaya tinggi untuk mengembangkan produk.
  • Adanya tanggung jawab untuk merancang produk.

Mungkin Anda bisa memulai dengan rencana bisnis white label dulu, kemudian perlahan-lahan beralih ke private label setelah mampu memahami pelanggan dengan lebih baik.

Dropshipping

Dropship artinya ada pihak ketiga yang membantu menangani proses produksi dan distribusi. Dengan cara ini, Anda tidak harus menyimpan stok dan tidak perlu susah payah menjaga jumlah inventaris agar terus konsisten.

Dengan dropshipping, tanggung jawab utama Anda adalah memasarkan produk dan berkomunikasi langsung dengan pelanggan.

Kelebihan:

  • Lebih sedikit risiko dalam hal investasi dan modal awal.
  • Tidak memerlukan biaya dan pengelolaan inventaris.

Kekurangan:

  • Bisnis lain mungkin menjual produk yang sama.
  • Kurangnya kontrol terhadap produk, mulai dari kualitas hingga proses distribusi.

Berlangganan/Subscription

Rencana bisnis berlangganan mencakup penjualan produk atau layanan dengan pembelian harian, mingguan, bulanan, atau tahunan yang berulang. Rencana bisnis ini biasanya dipakai untuk bisnis layanan delivery makanan harian seperti Terra, atau layanan streaming seperti Netflix.

Dengan berlangganan, nantinya akan ada perjanjian yang memuat serangkaian syarat dan ketentuan. Perjanjian ini akan menjelaskan detail tentang durasi langganan, prosedur perpanjangan, kebijakan pembatalan, dan syarat pembayaran langganan.

Kelebihan:

  • Adanya aliran pendapatan yang relatif rutin.
  • Peluang tinggi untuk mendapatkan loyalitas pelanggan.

Kekurangan:

  • Sulit untuk mempertahankan manfaat bisnis karena pelanggan mungkin bosan.
  • Anggaran penyediaan awal yang tinggi.

3. Pilih Platform untuk Menjual Produk secara Online

Setelah mengetahui produk atau layanan apa yang akan Anda jual, langkah jualan online selanjutnya adalah memilih platform online shop Anda. Ada beberapa cara memulai bisnis online dengan toko online, tapi yang utama adalah:

  • Membeli layanan hosting.
  • Menggunakan website builder.
  • Berjualan di marketplace online.
  • Memanfaatkan platform sosial media.

Masih bingung? Mari lihat penjelasannya secara lebih mendetail di bawah ini.

Hosting Toko Online WooCommerce Anda Sendiri

woocommerce

WooCommerce adalah plugin WordPress gratis yang cocok untuk semua jenis bisnis eCommerce. Sebagai platform open source, WooCommerce memberi Anda kepemilikan penuh atas toko yang Anda buat.

Untuk menggunakan WooCommerce, Anda memerlukan web hosting dan nama domain.

Ada layanan web hosting yang menyediakan paket khusus untuk WooCommerce. Misalnya, WooCommerce Hosting dari Hostinger menawarkan kecepatan dan performa lebih baik untuk membuat website toko online yang lebih responsif.

Biayanya dimulai dari Rp29.900/bulan hingga Rp399.000/bulan, dan kedua paket WooCommerce ini sudah menyertakan nama domain gratis.

Kalau provider web hosting Anda tidak menyertakan domain dengan paket tersebut, Anda bisa membelinya sendiri. Coba gunakan domain name generator untuk mencari inspirasi nama domain. Ingat, nama domain Anda harus berhubungan dengan nama bisnis Anda.

Kelebihan:

  • Tersedia ribuan tema, dengan fitur untuk mengedit header, footer, sheet produk, dan opsi checkout.
  • Ada berbagai macam plugin gratis dan berbayar khusus WooCommerce untuk menambah tool dan fungsinya.
  • Memiliki komunitas besar dengan berbagai dokumentasi dan panduan.

Kekurangan:

  • Hosting dan domain harus dibeli sendiri, begitu juga dengan pengelolaan update dan maintenance yang harus dilakukan sendiri.
  • Pengetahuan tentang WordPress sangat diperlukan.
  • Membutuhkan waktu lebih lama dari opsi lainnya.

Cara Menghosting Toko WooCommerce Anda

Cara jualan online menggunakan WooCommerce bisa dimulai dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Pilih penyedia layanan hosting dan nama domain.

pilih woocommerce hosting

2. Instal WordPress dan plugin WooCommerce. Beberapa provider web hosting mungkin sudah menginstalnya secara default.

instal woocommerce

3. Pilih tema dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Ada Tema gratis dan Tema berbayar, mulai dari $39-129/tahun (sekitar Rp580 ribu-Rp2 juta/tahun). Untuk mendapatkan tool dan fungsi lainnya, tambahkan plugin WooCommerce.

tema woocommerce

4. Untuk mengupload produk atau layanan, buka Dashboard -> WooCommerce -> Home -> Add products. WooCommerce akan memberikan beberapa opsi untuk menambahkan produk atau layanan. Setelah upload selesai, tulis deskripsi yang sesuai untuk toko online Anda.

tambahkan produk di woocommerce

5. Kemudian, atur gateway pembayaran dengan membuka Dashboard -> WooCommerce -> Home -> Set up payments. WooCommerce menyediakan 3 opsi pembayaran, yaitu PayPal, Cash on delivery (COD), dan Transfer bank.

pembayaran woocommerce

6. Setelah website siap, lakukan uji coba proses pembelian dulu sebelum merilis toko untuk akses publik.

percobaan membeli

Membuat Toko Online Menggunakan Website Builder

Menggunakan website builder untuk membuat toko online adalah solusi tepat bagi orang-orang yang minim pengetahuan teknis. Tool bawaan dan template siap pakainya menyediakan semua hal yang diperlukan untuk membuat dan mengonlinekan toko tanpa ribet.

Untuk memulai cara jualan online bagi pemula, Anda bisa mencoba Hostinger website builder. Tool ini memiliki teknologi AI yang mudah digunakan oleh siapa pun. Terdapat fitur drag-and-drop yang intuitif dan praktis dengan preview yang real-time.

Namun, website builder juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Kelebihan:

  • Anda bisa bebas mengubah dan menyesuaikan elemen halaman tanpa adanya batasan block.
  • Telah mematuhi standar PCI untuk memastikan keamanan informasi pribadi konsumen.

Kekurangan:

  • Fitur desain yang terbatas.
  • Menawarkan fitur canggih untuk menambah tool dan fungsi, tapi sangat terbatas.

Membuat Toko Online dengan Website Builder

Untuk memulai, ikuti cara berjualan online dengan menggunakan website builder berikut:

1. Pilih layanan website builder. Misalnya di Hostinger, layanan website builder kami sudah dilengkapi dengan nama domain gratis.

2. Pilih dan sesuaikan template website eCommerce.

3. Upload produk secara online, lalu tambahkan deskripsi, harga, dan konten lainnya.

4. Lakukan uji coba dengan mengecek UX design toko Anda saat proses pembelian, termasuk kompatibilitas dan responsivitas perangkat seluler. Setelah website siap, klik tombol Onlinekan di pojok kanan atas.

Membuat Toko di Marketplace Online

Dengan membuat toko di marketplace, Anda bisa menjual produk melalui pasar yang sudah siap sedia daripada harus membuat website eCommerce sendiri.

Beberapa marketplace ternama, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Amazon, dan eBay menyediakan semua yang Anda butuhkan saat memulai cara jualan online untuk pemula.

Harga dan biaya admin yang harus dibayarkan akan berbeda-beda tergantung pada platform marketplace yang Anda pilih. Pastikan untuk memeriksa seller center dari marketplace masing-masing.

Kelebihan:

  • Pembuatan toko lebih cepat dan mudah.
  • Bisa menjangkau banyak pelanggan dari setiap marketplace.
  • Tidak perlu pemeliharaan teknis yang rumit.

Kekurangan:

  • Pilihan desain dan kustomisasi terbatas.
  • Basis pelanggan sama dengan penjual online lainnya di marketplace yang sama.
  • Sulit memperluas bisnis secara efektif dan meningkatkan visibilitas merek.

Membuka Toko di Marketplace

Membuka toko di marketplace online sebenarnya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Kurang lebih, langkah-langkahnya adalah seperit ini:

  1. Temukan marketplace online terbaik untuk produk atau layanan Anda.
  2. Daftarkan diri sebagai penjual dan buat akun.
  3. Upload produk yang ingin dijual dan tambahkan deskripsi.
  4. Publikasikan toko dan mulailah jualan online.

Jualan Online melalui Media Sosial

Media sosial berperan penting dalam penjualan produk secara online. Pada tahun 2020, 54% pengguna media sosial menggunakannya untuk melakukan riset produk, dan 71% pengguna melakukan pembelian langsung dari medsos tersebut.

Sebagian besar perusahaan memanfaatkan media sosial untuk bisnis dan marketing, tapi Anda sebenarnya bisa juga memanfaatkannya sebagai platform toko online yang tak kalah cuan.

Pada dasarnya penggunaan channel media sosial sebagai platform eCommerce merupakan cara jualan online yang unik karena bisa menghasilkan jangkauan dan tingkat engagement yang sangat tinggi. Media sosial juga bisa menciptakan lingkungan yang aman bagi pembeli dan penjual untuk saling berkomunikasi.

Contohnya adalah Facebook business yang berhasil menciptakan platform bagi pengguna Facebook dan Instagram untuk mengintegrasikan fitur toko di akun bisnis. Hasilnya, pelanggan bisa langsung belanja online di platform medsos, mulai dari melihat katalog sampai membeli produk.

Baik Facebook maupun Instagram mengenakan biaya penjualan sebesar 5% atau minimal $0,40/item yang dijual di toko.

Kelebihan:

  • Integrasi dengan iklan Instagram atau Facebook yang mudah untuk menjangkau audiens secara luas.
  • Cepat dan mudah dibuat dengan akun bisnis.
  • Platform ini mampu menangani masalah teknis.

Kekurangan:

  • Lebih sulit untuk menyesuaikan dan mempersonalisasi toko karena mengikuti tampilan platform.
  • Sulit untuk dioptimalkan agar bisa mencapai posisi puncak persaingan.

Cara Jualan Online di Media Sosial

Ikuti langkah jualan online untuk pemula melalui Facebook atau Instagram di bawah ini:

1. Pilih platform yang Anda inginkan, bisa Facebook atau Instagram.

cara jualan online di media sosial

2. Kemudian, pilih metode pembayaran untuk toko Anda dari 3 opsi yang tersedia:

  • Checkout on Another Website. Mengarahkan calon pembeli ke website lain untuk memesan dan melakukan pembayaran.
  • Checkout with Facebook or Instagram. Pelanggan bisa berbelanja langsung di platform media sosial tersebut.
  • Checkout with Messaging. Mengarahkan pelanggan untuk mengirim pesan pribadi ke akun bisnis Anda.
checkout di media sosial

3. Tambahkan halaman bisnis Anda di Instagram atau Facebook dan hubungkan ke akun bisnis.

hubungkan halaman bisnis

4. Upload produk yang akan dijual dan konten-konten pendukung lainnya. Lalu, tambahkan negara atau wilayah untuk pengiriman. Ingat, Facebook dan Instagram Shop hanya tersedia di negara atau wilayah tertentu.

produk di media sosial

5. Mulailah menjual produk Anda secara online. Tampilan toko sudah diatur oleh Facebook, jadi Anda tidak bisa mengeditnya sesuai keinginan. Tapi, Anda bisa membagi produk menjadi beberapa kategori berbeda.

4. Atur dan Kelola Toko Virtual Anda

Mari lihat daftar elemen berikut yang perlu Anda pertimbangkan saat menyiapkan dan mengelola online store Anda.

Tentukan Nama Bisnis

Membuat nama bisnis adalah hal wajib bagi semua perusahaan. Saat memilih nama ini, pastikan untuk benar-benar meneliti industri dan target pasar Anda. Nama bisnis Anda pun harus menarik, beda dari pesaing, dan berkaitan erat dengan bisnis Anda.

Biasanya, nama bisnis dengan branding yang kuat mencakup hal-hal ini:

  • Pendiri – menunjukkan keterkaitan pribadi antara bisnis dan pendirinya. Misalnya, Ford dan Calvin Klein adalah merek terkenal yang menggunakan nama pendirinya.
  • Akronim – membuat nama yang panjang menjadi mudah diingat dan dikenali. Contohnya adalah BMW, yang merupakan singkatan dari Bayerische Motoren Werke.
  • Deskripsi – menggambarkan bisnis Anda. Misalnya, Banks of America dan Hotels.com.
  • Permainan kata – membuat nama yang lucu dan mudah diingat menggunakan frasa, aliterasi, onomatopoeia, atau kesalahan ejaan yang disengaja. Nama bisnis yang populer menggunakan permainan kata adalah Krispy Kreme.

Untuk website toko online, elemen lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan domain untuk website Anda sendiri. Nama yang dipilih harus sesuai dengan nama brand yang Anda buat. Ingat, jangan menggunakan ejaan yang sulit.

Beberapa cara membuat nama domain yang mudah diingat adalah:

  • Top Level Domain (TLD) – Ekstensi untuk nama domain Anda bisa membantu menggambarkan bisnis Anda. Meskipun .com adalah TLD paling populer, ekstensi lain seperti .tech atau .biz juga bisa menjadi opsi yang baik.
  • Lebih pendek lebih baik – Nama domain yang panjang akan lebih sulit diingat dan memiliki risiko salah eja yang tinggi.
  • Cek persaingannya – Domain harus original sekaligus mencerminkan pasar secara akurat.

Ciptakan Branding yang Kuat dan Berkesan

Rumuskan strategi pemasaran yang kuat untuk memastikan toko atau brand Anda mudah diingat dan tampil beda dari kompetitor. Strategi branding yang unik akan semakin meningkatkan traffic website Anda.

Pertimbangkan faktor berikut untuk memastikan toko online Anda berbeda dari yang lainnya:

  • Identitas brand – Konsistensi branding di seluruh website membantu menyampaikan ciri khas bisnis Anda.
  • Mobile-friendly – Website yang responsive saat diakses lewat ponsel dan tablet juga akan membantu memaksimalkan upaya search engine optimization (SEO) Anda.
  • Navigasi yang mudah – Dari melihat-lihat produk atau layanan hingga menyelesaikan transaksi, pelanggan harus memiliki pengalaman browsing website yang lancar.

Saat mendesain website untuk toko online Anda, fokuskan pada:

  • Skema warna – Warna yang estetik dan menarik mampu menyampaikan makna tersendiri.
  • LogoBuat logo yang menarik dan tidak terlalu berantakan.
  • Tema – Pastikan tema website toko online Anda sesuai dengan branding bisnis.

Cobalah lakukan riset pasar untuk memahami apa yang dicari pelanggan Anda. Cara lain untuk menciptakan brand yang kuat adalah dengan mencari tahu persaingan yang ada dan menganalisis strategi mana yang berhasil dan yang kurang berhasil.

Daftarkan Izin Usaha

Izin usaha diperlukan untuk mematuhi segala peraturan yang mungkin diberlakukan oleh pemerintah setempat. Jenis izin ini akan berbeda-beda untuk berbagai tipe perusahaan, tergantung pada lokasi, jenis layanan atau produk, dan kebutuhan bisnis.

Setiap negara dan wilayah memiliki undang-undang dan peraturan yang berbeda mengenai perizinan, jadi Anda harus melakukan riset dengan teliti. Hal ini penting, terutama kalau Anda beroperasi di industri makanan karena beberapa wilayah mewajibkan dapur Anda lulus tes uji sebelum bisnis berjalan.

Izin usaha mempermudah pemerintah untuk melacak bisnis yang beroperasi di wilayah tersebut. Bahkan, izin usaha juga bisa menentukan sah atau tidaknya toko Anda untuk mendaptakan pendanaan dan kemitraan di masa depan.

Tanpa izin ini, kemungkinan besar bisnis Anda bisa didenda cukup banyak. Selain itu, Anda mungkin harus berhenti beroperasi sampai dokumen yang dibutuhkan terpenuhi. Tentu saja ini bisa merusak reputasi Anda, dan pada akhirnya akan kehilangan pelanggan.

Beberapa wilayah juga mungkin tidak mewajibkan izin usaha kecuali bisnis Anda mencapai jumlah pendapatan tertentu. Ada juga yang mungkin mengharuskan Anda memperoleh izin khusus sebelum menjual sesuatu.

Pokoknya, jangan lupa untuk meneliti dulu persyaratannya sebelum Anda mulai menjual produk secara online.

Atur Proses Pengiriman dan Pajak

Aspek penting lainnya dalam langkah berjualan secara online adalah menghitung biaya pengiriman dan pajak.

Estimasi pengiriman didasarkan pada berbagai faktor, termasuk:

  • Jarak – Umumnya, ongkir akan lebih murah untuk jarak yang lebih dekat antara toko atau produsen ke konsumen.
  • Dimensi – Ukuran produk menentukan besar kecilnya kendaraan yang dibutuhkan untuk mengirimkannya, sehingga akan memengaruhi biaya pengiriman.
  • Lamanya proses pengiriman – Pengiriman yang dipercepat akan dikenai biaya yang lebih besar daripada ongkir pengiriman standar.
  • Kurir – Ada berbagai perusahaan kurir di setiap lokasi, seperti JNE, J&T, SiCepat, dan lain-lain. Untuk pengiriman internasional, Anda bisa mencoba UPS, DHL, dan FedEx.

Untuk pajak, ada juga berbagai tarif yang perlu dipertimbangkan:

  • Pajak penjualan – Persentase tambahan dari harga akhir suatu produk, yang dibayar oleh konsumen. Pajak penjualan hanya dipungut saat produk dibeli.
  • Pajak pertambahan nilai (PPN) – Pajak yang dipungut pada setiap tahap rantai pasokan, termasuk dalam harga akhir.
  • Pajak barang dan jasa – Persentase tarif tetap dari total transaksi.

Ingat bahwa nama dan tarif setiap jenis pajak ini mungkin berbeda di berbagai negara serta untuk produk atau layanan tertentu.

Pengaturan pengiriman dan pajak di toko virtual Anda juga berbeda-beda tergantung pada platform yang digunakan. Beberapa mungkin mengharuskan Anda untuk mengaturnya secara manual, sementara di platform lainnya bisa dilakukan secara otomatis.

Kami akan memberikan contoh dengan WooCommerce. Buka bagian Dashboard -> WooCommerce -> Settings. Kemudian, pilih bagian Tax untuk mengatur persentase pajak. Pilih bagian Shipping untuk menambahkan zona, opsi, dan kelas pengiriman.

pengaturan woocommerce untuk pajak dan pengiriman

Cari Pemasok atau Buat Sendiri Produk Anda

Apa pun yang Anda jual, setiap perusahaan pasti perlu membuat dan mengelola produk atau layanan mereka. Pemilihan tempat yang tepat tergantung pada cara pengoperasian perusahaan dan hasil bisnisnya.

Kalau Anda menjual produk, penting untuk menemukan pemasok yang tepat. Ada berbagai cara untuk mendapatkan produk:

  • Lakukan sendiri/Do It Yourself (DIY) – Buat produk atau layanan Anda sendiri tanpa harus mengambil dari perusahaan pihak ketiga. Dengan metode DIY, biaya awalnya kemungkinan lebih murah, dan Anda bisa mengontrol produk sepenuhnya. Namun cara ini memerlukan tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada metode lainnya.
  • Pabrikan – Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa yang ditawarkan umumnya dilakukan oleh bisnis dengan skala yang lebih besar. Dengan demikian, akan ada peluang yang lebih besar untuk scale up. Kekurangannya adalah cara ini membutuhkan investasi yang lebih besar.
  • Penjual dropship – Cantumkan produk yang ingin Anda jual secara online dan biarkan produsen mengirimkan pesanan atas nama Anda. Opsi ini cocok kalau Anda tidak memiliki ruang untuk stok atau sisa barang. Risiko cara ini adalah persaingan yang lebih tinggi dan margin keuntungan yang lebih rendah.

Setelah menentukan cara untuk mendapatkan produk atau jasa yang akan dijual, langsung cantumkan di website toko online yang sudah Anda buat tadi. Saat membuat halaman produk, fokuskan pada user experience pelanggan dan informasi apa saja yang kira-kira dibutuhkan.

Sebagai check list, pertimbangkan elemen yang sebaiknya ada di halaman produk ini:

  • Foto – Gambar berperan penting dalam menunjukkan apa yang ditawarkan bisnis Anda. Kalau Anda menjual produk fisik, pastikan upload beberapa foto dari berbagai sisi. Untuk toko pakaian, foto produk sebaiknya menyertakan tipe bentuk tubuh dan warna kulit yang berbeda.
  • Keterangan – Pembeli online juga pasti membutuhkan deskripsi produk tertentu, seperti berat atau panjang produk, warna, dan bahan.
  • Harga – Kalau harga jualan Anda berbeda untuk ukuran atau warna yang berbeda, pastikan untuk mencantumkannya di halaman produk.
  • Ulasan atau rating – Tunjukkan seberapa bagus reputasi brand Anda dengan menampilkan ulasan dan rating dari pelanggan sebelumnya.

Yang terpenting, Anda juga harus memberikan layanan pelanggan yang sangat baik.

Gunakan Gateway Pembayaran dan Langkah Keamanan yang Ketat

Tahun 2020, persentase pelanggan yang hanya memasukkan barang ke keranjang belanja tanpa checkout mencapai 69,57%. Tapi, rasio konversi berhasil meningkat 35,26% dengan proses checkout yang lebih praktis.

Hal ini menjadi alasan yang kuat bagi Anda untuk mengimplementasikan gateway pembayaran yang aman dan praktis bagi calon pembeli.

Payment gateway adalah proses untuk melakukan check-out secara online. Gateway ini akan menghubungkan akun pelanggan ke pihak pemroses pembayaran menggunakan layanan pembayaran web.

Ada beberapa cara untuk mulai menerima pembayaran online:

  • Redirect – Arahkan konsumen ke website lain untuk melakukan pembayaran. Misalnya, saat menggunakan pembayaran PayPal, toko online sering mengarahkan calon pembeli ke website PayPal.
  • Pembayaran di luar (Off-site payment) – Pelanggan membayar di luar website dan mengirimkan kembali bukti pembayaran, bukan langsung melakukan pembelian. Beberapa contohnya adalah pembayaran melalui transfer ATM atau Cash on Delivery (COD).
  • Pembayaran di tempat – Pelanggan tidak perlu meninggalkan website untuk melakukan pembayaran. Opsi ini memungkinkan pelanggan mengontrol prosesnya secara lebih leluasa dan tepercaya.

Anda boleh memiliki lebih dari satu gateway pembayaran. Untuk menemukan opsi yang paling sesuai, pertimbangkan mana yang sekiranya paling nyaman bagi pelanggan. Kami juga merekomendasikan e-wallet karena mencakup 45% dari seluruh transaksi pembayaran online.

Untuk mengoptimalkan gateway pembayaran, tanyakan pada diri Anda:

  • Bagaimana cara memberikan kenyamanan penuh pada pelanggan?
  • Bagaimana cara untuk meminimalkan risiko?
  • Bagaimana Anda bisa memastikan keamanan informasi pelanggan?

Apa pun yang Anda pilih, pastikan metode pembayaran tersebut aman dan terpercaya. Pada tahun 2019, jumlah data pribadi yang bocor dilaporkan meningkat sebesar 284% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kalau pelanggan merasa bahwa website Anda tidak aman, mereka tidak akan mau melakukan transaksi.

Ada beberapa cara untuk mengamankan bisnis eCommerce Anda:

  • Autentikasi Dua Faktor/Two-Factor Authentication (2FA) – Metode ini menambahkan lapisan keamanan ekstra pada website Anda. 2FA bisa diimplementasikan untuk login admin dan pelanggan.
  • Periksa Malware – Scan website Anda secara teratur dari virus, spyware, dan ransomware, karena semuanya bisa sangat berbahaya bagi keamanan Anda dan pelanggan.
  • Batasi upaya login – Untuk akun pelanggan, batasi berapa kali mereka bisa mencoba login kalau terus-menerus gagal.

Lakukan Uji Coba Pra-rilis

Uji user experience toko lebih dulu sebelum Anda mulai berjualan online. Untuk melakukannya, coba alur pembelian di toko Anda sendiri untuk melihat apakah semuanya berfungsi dengan baik. Berikut beberapa hal yang harus dicek sebelum toko Anda go online:

  • Branding yang konsisten – Pertahankan branding yang konsisten di seluruh area online store Anda.
  • Navigasi yang lancar – Perjalanan pembeli dari melihat-lihat katalog hingga melakukan pembelian harus bisa diselesaikan dengan mudah.
  • Kontak dan link – Cek semua informasi kontak dan link yang ada untuk memastikan semuanya akurat dan pelanggan bisa menghubungi Anda dengan mudah.
  • Teks dan deskripsi – Periksa keakuratan dan tata bahasa semua konten dan deskripsi produk.
  • File media – File gambar, video, dan audio harus beresolusi tinggi, ditempatkan dengan benar, dan berfungsi di semua perangkat.

5. Kembangkan Strategi Pemasaran yang Efektif dan Bisnis Anda

Tidak ada toko online yang bisa sukses tanpa langkah marketing yang baik. Hal ini mencakup cara Anda menginformasikan dan melibatkan calon pelanggan, membangun reputasi, dan mempertahankan bisnis yang berkembang.

Berikut ini beberapa strategi pemasaran efektif yang bisa Anda coba.

Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah proses optimasi website untuk mesin pencari (SERP) sehingga bisa mendapatkan banyak traffic organik ke online store Anda. Hal ini berdampak signifikan pada pendapatan yang akan Anda hasilkan.

Ada cara lain agar website muncul di halaman pertama SERP, yaitu melalui iklan online berbayar (SEM). Platform media sosial seperti Facebook gencar sekali melakukan strategi ini. Tapi, 53% traffic website masih berasal dari pencarian organik.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan peringkat website secara organik. Meskipun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, hasilnya jangka panjangnya akan sepadan dengan usaha dan penantian Anda.

Riset Kata Kunci dan SEO On-Page

Saat riset kata kunci atau keyword, pikirkan istilah apa yang sekiranya akan diketik pelanggan Anda di mesin pencari seperti Google. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya di website atau online store Anda melalui deskripsi produk untuk meraih posisi tinggi di mesin pencari.

Gunakan tool online seperti Keyword Planner dari Google untuk menganalisis istilah pencarian calon pelanggan Anda. Kemudian, buat daftar keyword atau frasa yang terkait dan sertakan dalam konten di website Anda.

keyword planner tool

Ingat, jangan menaruh kata kunci terlalu banyak ke dalam konten website. Ini justru akan menurunkan kualitas konten, dan tulisan Anda jadi sulit dipahami. Selain itu, Google akan memberikan penalti pada halaman yang memuat terlalu banyak kata kunci.

Nah, untuk mengatasi masalah ini, ambil contoh dari website yang saat ini ada di posisi tertinggi. Perhatikan teknik yang mereka lakukan dan cek hal-hal apa saja yang bisa ditingkatkan pada toko online Anda.

Tag Header

Pastikan untuk menggunakan tag header di setiap halaman website. Tag header membantu menaikkan peringkat website di mesin pencari. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menjelajahi halaman web dengan lebih baik dan menemukan informasi yang relevan dengan lebih cepat.

Header utama harus mencerminkan judul halaman, dan sub-header harus membagi halaman menjadi beberapa bagian yang tersusun rapi. Pastikan juga Anda menyertakan kata kunci utama pada tag header untuk optimasi website.

Internal Link

Internal link mampu membantu pengguna dan mesin pencari untuk menjelajahi website toko Anda.

Penambahan internal link bisa membantu menyusun arsitektur website yang lebih baik dan hierarki halaman yang lebih jelas. Selain itu, crawler mesin pencari juga bisa mengikuti link ini untuk membantu menaikkan peringkat website.

Ada 2 jenis internal link yang bagus untuk SEO:

  • Link navigasi – seperti menu bar atau menu footer untuk menghubungkan berbagai halaman website.
  • Link kontekstual – yang berfungsi untuk memandu pengunjung menemukan informasi tambahan di website menggunakan hyperlink.

Optimalkan Website dengan Analytics

Menginstal tool analitik di website akan membantu melacak performa toko Anda. Misalnya, tool seperti Google Analytics bisa menunjukkan dari mana audiens Anda berasal, siapa mereka, dan produk apa yang tampaknya paling diminati.

Mulailah dengan menganalisis website Anda setiap bulan. Kemudian, setelah toko semakin laris, cobalah untuk merekam metrik Anda setiap minggu agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Analisis ini akan memberikan informasi tentang bagian website mana yang kurang diminati pengunjung.

Metrik ini disebut KPI (key performance indicators/indikator performa utama), dan bagian-bagian terpenting yang perlu Anda perhatikan adalah:

Pasar Target

Pahami siapa yang mengunjungi website Anda dengan melihat grup demografis pengunjung. Metrik ini membantu Anda memahami siapa yang harus ditargetkan dalam marketing campaign dan bagaimana Anda harus menyesuaikan website untuk meningkatkan konversi. Misalnya, sertakan bahasa dan mata uang yang berbeda agar sesuai dengan pasar target.

Traffic

Fungsi lain dari tool analytics adalah untuk menampilkan jumlah traffic yang masuk ke toko Anda serta sumbernya. Dengan memahami hal ini, Anda pun bisa melacak channel penjualan mana yang paling efektif.

Sumber traffic penting untuk eCommerce meliputi:

  • Organik – Sumber traffic yang berasal dari mesin pencari berkat strategi SEO yang baik.
  • Berbayar – Traffic yang berasal dari iklan berbayar.
  • Referral – Orang-orang dari website lain yang menyebarkan link toko Anda.
  • Langsung – Orang yang memasukkan URL toko Anda ke kolom pencarian mereka.
  • Email – Traffic yang datang langsung dari kotak masuk email karena email marketing email yang efektif.

Pelacakan traffic juga bisa membantu melihat apakah jumlah pengunjung terus meningkat, menurun, atau tidak berubah dari waktu ke waktu. Tentu saja, Anda harus terus berusaha agar traffic website bertambah untuk mengembangkan bisnis Anda.

Durasi Sesi Rata-Rata dan Halaman Per Kunjungan

Durasi sesi rata-rata menunjukkan berapa lama waktu yang dihabiskan pengunjung di website Anda. Sedangkan halaman per kunjungan menginformasikan berapa banyak halaman yang mereka kunjungi dan halaman mana yang sering mereka singgahi.

Metrik ini bersama-sama membantu Anda lebih memahami bagian website mana yang perlu ditingkatkan, dan bagian mana yang bisa memberikan tingkat konversi lebih baik.

Email Marketing

Email marketing adalah salah satu strategi pemasaran paling efektif untuk website eCommerce. Sebuah studi menunjukkan 59% pelanggan setuju bahwa email marketing memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Untuk membuat email marketing yang efektif, Anda perlu membuat daftar email yang baik. Daftar ini berisi calon pelanggan yang sudah mengenal brand Anda, yang kemungkinan mudah ‘dibujuk’ untuk melakukan pembelian. Dengan masuk ke daftat tersebut, pengunjung juga bisa mendapatkan imbalan seperti diskon.

Misalnya Anda bisa menyimpan email pelanggan atas persetujuan mereka setelah Anda mengirimkan konfirmasi pesanan. Pelanggan juga bisa mendapatkan info terbaru secara rutin melalui newsletter. Atau, Anda juga bisa menyertakan pop-up di website yang menawarkan diskon sebagai ganti alamat email.

Email Pengabaian Keranjang

Jangkau kembali pengunjung yang meninggalkan keranjang belanjanya dan ingatkan mereka tentang produk yang mereka tinggalkan tersebut. Secara statistik, program ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 69%.

Beberapa cara untuk mendorong pelanggan agar melakukan pembelian adalah:

  • Tampilkan ulasan dan testimoni.
  • Tawarkan kode diskon.
  • Tandai kelangkaan produk.

Iklan Online Berbayar

Iklan online berbayar yaitu proses di mana Anda membayar ruang iklan di website atau platform populer lainnya untuk meningkatkan visibilitas brand.

Ada beberapa bentuk iklan online berbayar, seperti:

Iklan PPC

Iklan bayar per klik atau PPC (pay per click) memungut biaya dari Anda setiap kali ada pengunjung yang mengklik iklan. Untuk memasang iklan ini, Anda perlu mengikuti proses penawaran otomatis secara real-time, di mana penawar tertinggi mendapat spot terbaik di halaman web pengiklan.

Sebagian besar model PPC akan menampilkan iklan saat pengunjung mencari keyword yang relevan. Jadi kalau iklan Anda berhasil menjawab istilah pencarian pengguna, 33% orang akan cenderung mengklik iklan tersebut.

Iklan PPI

Iklan bayar per tayangan atau PPI (pay-per-impression) mengharuskan Anda membayar sejumlah tarif tetap setiap kali iklan Anda ditampilkan seribu kali.

Keunggulan PPI dibanding PPC adalah Anda bisa mengetahui biaya pasti dari program PPI sebelum campaign dirilis. Kelemahannya, iklan Anda tidak dijamin akan ditampilkan kepada orang-orang yang aktif mencari informasi yang relevan.

Iklan Bergambar

Iklan bergambar adalah visual yang ditempatkan di website pihak ketiga. Iklan-iklan ini bisa berupa gambar, teks, atau banner yang terletak di bagian atas, samping, atau bawah halaman web pengiklan. Misalnya, iklan Google atau iklan Facebook membantu menunjukkan brand Anda di antara para pesaing.

Iklan bergambar bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak brand awareness dan traffic melalui iklan di website populer yang memiliki traffic tinggi. Meskipun metode periklanan online berbayar ini adalah yang paling hemat biaya, tetapi iklan ini masih memiliki rasio konversi rata-rata sebesar 3,75%.

Retargeting

Retargeting adalah metode beriklan kepada pengunjung yang pernah mengunjungi website Anda sebelumnya. Iklan ini menggunakan wawasan yang sudah dirangkum tentang calon pelanggan Anda dan menampilkan item yang mungkin mereka anggap paling menarik.

Bisnis bisa menggunakan iklan online berbayar, platform media sosial, dan email marketing untuk retargeting calon pelanggan. Metode efektif ini mampu meningkatkan peluang konversi hingga 70%.

Social Media Marketing

50% Generasi Z dan 42% Milenial mengklaim bahwa media sosial adalah metode yang paling disukai untuk melihat iklan. Statistik ini menunjukkan bahwa menggunakan platform media sosial adalah strategi pemasaran online yang hebat.

Tidak hanya itu, platform media sosial juga membantu mempromosikan website Anda secara gratis! Jadi jangan sampai melewatkan strategi ini apabila Anda ingin memulai cara jualan online, ya.

Manfaat Berjualan Secara Online

Cara berjualan online memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan toko fisik. Sebagian besar brand harus melakukan penjualan secara online agar bisa memenuhi permintaan pelanggan, karena internet memiliki lebih dari 4,66 miliar pengguna aktif.

Berikut adalah alasan utama mengapa Anda harus memulai langkah jualan online:

Meraih Margin Keuntungan Lebih Tinggi dengan Investasi Lebih Rendah

Jualan online sebenarnya lebih murah daripada toko ritel offline karena Anda tidak perlu khawatir tentang biaya listrik dan sewanya. Anda bisa sukses berjualan secara online dengan mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan toko offline.

Uang tersebut kemudian bisa dikembangkan untuk mengoptimalkan branding website, yang lebih mudah disesuaikan dengan anggaran Anda. eCommerce membutuhkan investasi awal yang lebih rendah, dan Anda bisa berkembang dari waktu ke waktu tergantung pada bagaimana bisnis Anda berjalan.

Lipat Gandakan Sumber Penghasilan

Dengan tersedianya bermacam-macam channel penjualan, brand Anda bisa berjualan online menggunakan berbagai platform. Jualan online berarti memiliki banyak saluran untuk mendapatkan penghasilan.

Misalnya, Anda bisa membuat daftar produk untuk dijual di website sendiri, melalui media sosial, dan marketplace. Dengan lebih banyak sumber yang bisa dimanfaatkan, Anda pun bisa mendapatkan lebih banyak sumber penghasilan.

Menarik Pelanggan yang Lebih Luas

Anda memiliki peluang yang tidak terbatas saat berjualan online karena ada lebih sedikit batasan geografis. Membeli produk dari wilayah atau negara lain akan jauh lebih mudah diakses melalui toko virtual daripada pergi ke lokasi toko fisiknya langsung. Alhasil, toko online menarik khalayak yang lebih luas.

Waktu dan Jadwal yang Lebih Fleksibel

Toko offline tutup pada jam-jam tertentu, sedangkan toko eCommerce beroperasi 24/7. Dengan demikian, pelanggan pun bisa membeli kapan saja sehingga membantu meningkatkan penjualan dan keuntungan secara optimal.

Kembangkan Bisnis Anda ke Tingkat Selanjutnya

Model eCommerce memungkinkan bisnis untuk mengevaluasi item mana yang laris manis terjual dan mana yang tidak. Karena itulah, cara jualan online membantu mengembangkan bisnis Anda lebih cepat dalam hal penjualan, basis pelanggan, dan keuntungan.

Toko online juga bisa dengan cepat mengembangkan berbagai produk dan memantau apa yang dijual kepada pelanggan.

Kesimpulan

Dengan berbagai macam manfaat yang ditawarkan teknologi digital seperti sekarang ini, Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk turut mendapatkan keuntungan dengan cara jualan online.

Tapi Anda tidak serta-merta bisa langsung berjualan online tanpa strategi. Nah, untuk itulah kami menyediakan artikel ini yang membahas cara berjualan online untuk pemula. Kami juga sudah menjelaskan berbagai keunggulan dan kelemahannya.

Untuk memulai langkah berjualan online, lakukan hal ini:

  1. Tentukan niche dan produk apa yang akan dijual secara online.
  2. Pilih model dan rencana yang cocok untuk bisnis Anda.
  3. Jelajahi berbagai platform untuk membuat toko virtual.
  4. Atur dan kelola toko online.
  5. Gunakan strategi pemasaran untuk menemukan cara jualan online terbaik.

Setelah mempertimbangkan berbagai aspek seperti yang kami sarankan di artikel ini, Anda pun bisa langsung mengeksekusinya untuk meraih sukses. Kalau ada pertanyaan atau saran, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ini ya!

Author
Penulis

Fitri W.

Fitri adalah seorang penulis dan penerjemah berbagai topik. Mulai dari konten profesional yang serius, hingga cerita seru yang penuh imajinasi. Ia mengisi waktu luangnya dengan membaca, menggambar, dan membuat daftar rencana.